remaja

10.05 Edit This 0 Comments »
adik-adik kita, sebut mereka seperti itu, mereka adalah calon dari pemimpin masa depan bangsa. tragisnya mereka tidak tahu dan tidak mau tahu dengan kondisi kebangsaan,masyarakat dan negara. karena apa?
betapa telah indoktrinasikannya remaja semenjak dari bangku sekolah bahwa tugas dari pelajar itu hanya belajar dan belajar. remaja tidak pernah disuruh berbuat dan berfikir.salah siapa? ini salah kita bersama!!!!!!!
paradigma peremehan terhadap pelajar dan remaja sebagai seorang yang masih “mentah” hingga tidak diberi
kesempatan untuk mengasah kemampuan mereka untuk berbuat. padahal remaja dan pelajar bukan tipikal orang-orang yang suka bicara secara umum, mereka lebih suka berbuat. coba bandingkan dengan mereka yang sudah merasa “tua”, bosan selalu mendengarkan ocehan kepongahan dari pengalaman, ilmu yang telah mereka dapat tanpa menyadari masing-masing generasi mempunyai kelebihan dan kekurangan. mereka yang tua tidak percaya kepada yang muda, remaja sering dan selalu dianggap sebagai anak kecil yang tidak mampu berbuat apa-apa, yang harus diperintah, ditunjuki terus. ini adalah permasalahan budaya yang seharusnya serius untuk ditanggapi.
adinda gembira dengan artikel-artikel dari bang indra yang sangat menyentuh, sampai sejauh ini tulisan-tulisan bang indralah yang memberi inspirasi dan semangat bagi ananda untuk bergerak dan coba “mendewasakan”, mengarahkan dan mendidik “kaum muda”.
mari kita bangun gerakkan kaum muda, republik ini sudah saatnya dipimpin oleh yang muda dari skop nasional hingga daerah.
mengenai suara remaja, menurut adinda sudah ada partai politik yang melihat suara remaja sebagai lumbung suara. adinda rasa bang indra sudah mengamati hal tersebut.

0 komentar:

slide

MY VIDEO